Free Dance Cursors at www.totallyfreecursors.com

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 26 Maret 2012

Pewarisan Seni Budaya Tradisi Butuh Keseriusan dan Dilakukan Rutin


RETNO HY/"PRLM"INDRAMAYU, (PRLM).- Pewarisan seni budaya tradisi kepada generasi muda membutuhkan keseriusan dan dilakukan secara rutin. Melalui pewarisan bukan hanya diharapkan seni budaya tradisi dapat diselamatkan dan dikembangkan, tetapi misi dari seni budaya sebagai benteng nilai-nilai kehidupan di masyarakat dapat kembali tumbuh.
Demikian dikatakan Toto Amsar, S. Sen. M.Hum, staf pengajar di STSI Bandung yang juga peneliti kesenian Topeng Jawa Barat serta kesenian Pantura dalam rangkaian
kegiatan “Revitalisasi Seni Tradisional Jawa Barat serta Sosialisasi dan Diskusi” bertempat di Bale Desa Jumbleng, Losarang Indramayu. “Selama ini pemerintah hanya melakukan upaya penyelamatan pada keseniannya saja, tetapi penurunan ilmu-ilmu yang terkandung dalam kesenian dan budaya tradisional itu sendiri cenderung diabaikan,” ujar Toto Amsar.
Karenanya, dalam kegiatan revitalisasi kesenian “Randu Kentir” yang merupakan kesenian tradisional Losarang Indramayu, Toto mengharapkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya juga turut diwariskan. “Jangan sampai hanya gerak tarinya saja yang diwariskan, sementara nilai yang terkandung di dalamnya luput dari perhatian,” ujar Toto.
Kegiatan dihadiri Kasi Kebudayaan Disparbud Indramayu, Asep Ruchiyat, Penilik Kebudayaan Losarang Agus Kholiq, sejumlah seniman dan seniwati Kab. Indramayu.
Sementara dari Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat selaku penggagas kegiatan di hadiri Gungun Gumilang dan Mas Nanu Muda selaku kurator.
Dikatakan Gungun Gunawan, tahun ini Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat melakukan empat seni tradisi yang nyaris punah di Jawa Barat. Setelah kesenian
Topeng Menor, Cipunagara, Kab. Subang, kesenian Randu Kentir dari Sanggar Seni Tradisional Trebang Randoe Kentil pimpinan Ny. Ida, merupakan kesenian tradisi
kedua yang di revitalisasi.
Langkah-langkah yang dilakukan Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, dalam melaksanakan program revitalisasi seni budaya tradisi, menurut Gungun, sebelumnya dilakukan observasi bersama tim kurator Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat. Setelah terseleksi, dilakukan observasi dan diskusi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat serta para senimannya, untuk kemudian dilakukan pelatihan kepada sejumlah anak sekolah.
“Nantinya setelah selesai pelatihan akan dipegelarkan sebagai langkah sosialisasi, untuk kemudian didiskusikan dan kembali ditampilkan di panggung balai (Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat) dalam acara rutin pegelaran seni budaya,” ujar Gungun.

Kesenian Tradisional Mengalami Penurunan


Kepala Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat, Dra. Hj. Rosdiana Rachmiwaty, M.Si., menegaskan bahwa saat ini kondisi kesenian dan kebudayaan tradisional di Jawa Barat terus mengalami penurunan dan suatu saat akan semakin ditinggalkan. Padahal kesenian dan kebudayaan yang merupakan khasanah milik bangsa tersebut merupakan warisan leluhur yang tidak ternilai harganya.

“Karenanya kami merasa berkewajiban untuk melakukan revitalisasi dan hasilnya disosialisasikan kepada masyarakat. Meski dalam kondisi yang serba terbatas berbagai upaya penyelamatan kesenian maupun budaya tradisional terus diupayakan balai (Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat), namun tidak sampai mengurangi
nilai maupun fungsi semula dari kesenian ataupun kebudayaan tradisional,” ujar Rosdiana.

Revitalisasi tari tradisional Randu Kentir yang diselenggarakan Balai Pengelolaan Taman Budaya Jawa Barat berkerjasama denganDinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kab. Indramayu, dilakukan oleh Tim Kurator Balai bersama dengan sanggar seni yang dalam hal ini Sanggar Seni trebang Randoe Kentir pimpinan Ny. Idah salah seorang pewaris kesenian tari Randu Kentir asal Jumbleng, Losarang Indramayu.

Proses revitalisasi yang diawali penelusuran oleh Tim Kurator Balai, diikuti dengan pelatihan ataupun transfer ilmu kepada sejumlah siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah umum (SMU). Setelah proses selama satu bulan lebih, kesenian ditampilkan sebagai bentuk sosialisasi dan kemudian didiskusikan.

“Kesenian tari tradisional Randu Kentir asal Losarang Indramayu, merupakan kesenian tari yang kedua berhasil kami revitalisasi tahun ini. Sebelumnya kami berhasil merevitalisasi kesenian tari Topeng Menor asal Cipunagara Subang,” ujar Rosdiana.

Dikatakan Rosdiana, setelah berhasil direvitalisasi, diharapkan pemerintah daerah memberikan dukungan kepada para seniman maupun anak-anak yang telah mendapatkan transfer ilmu. Selain itu, untuk tetap mempertahankan kelestarian kesenian yang sudah direvitalisasi, diharapkan secara rutin dipentaskan dalam acara-acara pemerintahan yang mementaskan pegelaran kesenian.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More